Jakarta, CNN Indonesia —
Polisi melakukan penyelidikan terhadap kerangka manusia yang ditemukan di sekitar kaki Gunung Galunggung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Penyelidikan itu dilakukan untuk menentukan identitas dan penyebab kematian korban tersebut.
Kasi Humas Polres Tasikmalaya Kota, Ipda Jajang Kurniawan, membenarkan soal penemuan kerangka manusia tersebut. Dia mengatakan korban akan dibawa ke RSUD dr. Soekardjo untuk diselidiki lebih lanjut.
“Iya, tadi sudah dilakukan olah TKP (tempat kejadian perkara) dan evakuasi. Sesosok mayat yang sudah tinggal kerangka. Tentu ini menjadi pertanda kematian korban sudah cukup lama,” kata Kasi Humas Polres Tasikmalaya Kota, Ipda Jajang Kurniawan, seperti diberitakan detikJabar, Sabtu (27/4).
“Jadi, untuk identitas masih kami selidiki. Semoga lekas terungkap,” tambahnya.
Kerangka manusia itu diduga seorang pendaki atau penjelajah. Hal itu lantaran terdapat sejumlah barang berupa tenda, ponsel, hingga tas yang ditemukan di dekat jenazah.
Terdapat juga barang lain yang ditemukan di sekitar TKP, yaitu satu ponsel, charger ponsel, dua jas hujan plastik, sepasang sandal, tas selempang warna hitam, sarung tangan, gunting, botol plastik, dan manset.
Barang-barang milik korban itu pun kemudian diamankan polisi untuk diselidiki lebih lanjut.
Jajang mengatakan pihak kepolisian belum bisa menentukan penyebab kematian korban, termasuk apakah korban itu merupakan pendaki atau bushcrafter.
“Ya, fokus mengungkap identitas dulu. Soal penyebab dan lainnya jangan berandai-andai dulu. Masih proses penyelidikan,” ujarnya.
Kerangka manusia itu pertama kali ditemukan oleh seorang pencari sarang lebah bernama Andi Wahyudi (47). Saat itu Andi sedang mencari madu di wilayah Pasirhaur yang merupakan kawasan milik Perhutani Blok 29 B yang berada di Desa Sinagar, Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya.
Andi saat itu melihat sepasang sandal di balik rimbun vegetasi Gunung Galunggung. Andi ketakutan ketika menemukan kerangka manusia yang masih memakai baju.
Ia kemudian turun ke perkampungan warga lain bernama Jenjen. Keduanya lalu kembali ke TKP. Setelah memastikan bahwa yang ditemukan adalah mayat, mereka melaporkannya ke Mapolsek Sukaratu.
Berdasarkan pemeriksaan sementara, korban diduga seorang pria yang berusia 40-an tahun. Korban itu memakai baju dan celana taktis berwarna coklat dengan tulisan “Not Fear”.
“Ditemukan tanpa identitas, kondisinya tinggal tulang belulang, tertutup tenda berwarna hijau,” jelas Jajang.
(pra)