Jakarta, CNN Indonesia —
Pemilik rumah di Mampang, Jakarta Selatan, Indra Pratama menyebut seluruh kamera CCTV yang ada di rumahnya dalam keadaan hidup saat anggota Polresta Manado, Brigadir RA diduga melakukan aksi bunuh diri.
Indra meluruskan informasi yang sempat beredar bahwa ada 15 kamera CCTV di rumahnya dalam kondisi mati saat peristiwa itu terjadi.
“Dan saya juga minta ke rekan-rekan media tolong, saya minta tolong untuk tidak membuat berita hoaks, antara lain tadi saya juga melihat katanya ada 15 CCTV yang mati,” kata Indra kepada wartawan, Sabtu (27/4).
“CCTV itu tidak ada yang mati. Total ada 20 CCTV yang aktif, DVR-nya sudah diserahkan pada pihak berwajib,” imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Indra turut mengungkapkan dirinya sedang tidak berada di rumah saat peristiwa dugaan bunuh diri itu dilakukan oleh Brigadir RA.
“Saya tidak ada di lokasi. Saya berada di luar. Itu semua nanti bisa dibuktikan semua,” ucap dia.
Sebelumnya, Brigadir RA ditemukan tewas dengan kondisi luka tembak di kepala dalam sebuah mobil di rumah seorang pengusaha di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kamis (25/5).
Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Rahmat Idnal mengatakan Brigadir RA diduga tewas bunuh diri. Penyidik pun menemukan pistol jenis HS-9 di dalam mobil yang menjadi lokasi penemuan korban.
Ade Rahmat turut membeberkan dugaan motif anggota Satlantas Polresta Manado tersebut melakukan aksi bunuh diri karena ada masalah pribadi.
“(Motif) Dugaan masalah pribadi, namun, masih akan kita dalami kepada pihak istri, keluarga dan kerabat,” ucap dia, Jumat (25/4).
(dis/pmg)